Alur Cerita Naruto 597 | Komik Naruto 597 versi Teks | Sinopsis Naruto 597 : Rahasia ninjutsu ruang dan waktu !!
Sedikit retakan di topeng Tobi tidak lantas
membuat pertarungan berakhir. Pertarungan
antara Tobi melawan Naruto dkk masih terus
berlanjut.> Namun begitu, hal ini sedikit tidaknya
telah memberi Kakashi petunjuk dan akhirnya
membuat shinobi berintelegesi tinggi itu
mengetahui kemampuan sebenarnya dari Tobi,
yang mana menurutnya tidak menggunakan
dua jutsu, melainkan hanya satu.
"Dia hanya menggunakan satu jutsu?"
"Ya ..."
"Aku tak begitu mengerti, tapi akhirnya kita bisa
mengenainya ..." Ucap Naruto.
"Memang tak ada yang lebih baik darimu untuk
masalah menganalisa, tolong jelaskan pada
kami ... Dengan begitu kita bisa mengubah cara
bertarung kita" Ucap Gai.
"Cara yang ia lakukan sangatlah sederhana,
kemampuannya menghisap objek, juga
menembus benda adalah sama-sama jutsu
ruang dan waktu ..." Ucap Kakashi.
Guru Gai masih tak mengerti dan lalu bertanya,
"Apa maksudmu? Darimana kau
mengetahuinya?"
"Akan aku jelaskan" Kakashi mulai menjelaskan,
"pertama-tama, goresan yang terdapat di
topengnya itu, hal itu diakibatkan oleh kunai yang
aku lempar mengguakan Raikiri ...
Lalu luka di bahunya, jika dilihat merupakan hasil
dari Rasengan ...
Kedua luka itu memiliki beberapa persamaan,
pertama yaitu mereka berada pada bagian tubuh
yang ditembus oleh Naruto, lalu, persamaan
berikutnya adalah mereka sama-sama berasal
dari hal yang aku lempar ke dimensi lain
menggunakan kamui ...""Eh?"
"Dengan ini, aku bisa menyimpulkan kalau jutsu
ruang dan waktunya terhubung dengan dimensi
yang sama dengan kamui yang aku gunakan"..
"Tu-Tunggu!! Apa maksudmu!? Apa kau mau
bilang kalau teknik matamu dan miliknya itu
saling terhubung!?" Gai kembali bertanya.
"Apa ini berarti semua jutsu ruang dan waktu
saling berhubungan?" Hachibi ikut bertanya.
"Tidak, aku rasa hanya dimensi antara aku dan
dia saja yang saling terhubung ..." Ucap Kakashi.
"Lalu, kenapa kunai yang menghilang itu bisa
mengenainya sementara pukulanku tidak!?"
Naruto ikut bertanya.
"Bodoh, meskipun mereka menggunakan
dimensi yang sama, itu tak berarti kau bisa
mendaratkan serangan pada sesuatu yang
transparan, dasar" Ucap Hachibi.
"Disanalah letak kesalahan pemikiran kita ..."
"Eh?"
"Dia itu tidak transparan" Ucap Kakashi.
"Apa maksudmu!?" Naruto masih dan semakin
tidak mengerti.
"Kelihatannya memang seolah pukulanmu
menembus tubuhnya, namun pada
kenyataannya, bagian tubuh yang kau serang
dibawa menuju dimensi lain" Jelas Kakashi.Mudahnya begini, jika seseorang menyerang
perut Tobi, maka Tobi akan mengirim perutnya
yang diserang itu menuju dimensi lain. Jadi,
pukulan yang mnyerang perutnya itu akan
tembus. Tobi tak bisa membuat dirinya
transparan, melainkan hanya bisa membawa
sesuatu ke dimensi lain, termasuk bagian
tubuhnya.
"Dengan kata lain, bagian tubuh yang kau serang
itu tidaklah transpara melainkan dibawa menuju
dimensi lain. Dan pada saat yang sama, aku
mengirim kunai ke dimensi lain menggunakan
kamui dan kemudian mengenai topeng Tobi di
dimensi lain itu, dan meninggalkan bekas
goresan" Jelas Kakashi.
"Jadi itu juga alasan kenapa rasengan
mengenainya!?"
"Yah ..."
"Jadi begitu ya ..." Naruto mulai mengerti.
"Tapi sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa
teknikmu dan tekniknya saling terhubung?"
Masih ada bagian yang belum Hachibi mengerti.
"Kakashi, dia ...""Darimana kau mendapat mata itu!?" Kakashi
bertanya.
"Dimana katamu? Hm, yah, selama perang
Dunia yang lalu, pada pertarungan di jembatan
Kannabi, pertarungan yang kemudian
menjadikanmu terkenal sebagai pahlawan
dengan Sharingan" Jawab Tobi."Kau!!"
"Sudah ku bilang kan untuk tidak membuka
mulut dengan mudah ...
Kalian hanya bisa berbicara, tanpa ada tindakan,
apa yang orang sepertimu katakan tak berharga
sama sekali ...
Sudah terlambat untuk menyesal, kenyataan
datang secara kejam ...
Kau telah melihat kenyataan, dan seharusnya kau
bisa mengerti ...
Tak ada harapan yang bisa menjadi kenyataan di
Dunia ini ...
Itulah kenapa aku mengejar impian Mugen
Tsukuyomi ...
Aku ingin membangun ulang Dunia dimana
seorang pahlawan tidak harus membuat alasan
menyedihkan di depan Kuburan ..." Ucap Tobi.
"Apa kau baik-baik saja, kakashi?" Gai khawatir
melihat Kakashi yang termenung saat
mendengar kata-kata dari Tobi.
"Sial!! Apa kau belum bosan mengocehkan kata-
kata seperti itu!!?" Bentak Naruto.
"Sudah aku bilang kan, aku tak akan menyerah
untuk menjadi seorang Hokage!! Ada banyak hal
yang dipercayakan padaku!!""Naruto ..."
"Heh ..." rekan-rekan Naruto mendukungnya.
"Hm, dipercayakan? Tapi, Naruto ...
Kalau pada akhirnya kau melalaikan apa yang
Jiraiya dan Hokage keempat tinggalkan padamu,
apa yang akan mereka pikirkan?"
Naruto kemudian teringat akan kata-kata Jiraiya
dulu, "Aku sangat ingin melakukan sesuatu
terhadap rasa saling membenci ini. Tapi, aku
masih belum tahu bagaimana caranya ...
Akankah aku tak pernah mengetahui caranya?
Kalau begitu aku ingin kau yang
mencaritahunya ...
Aku senang telah memilihmu menjadi muridku"
Naruto juga teringat aka kata-kata ayahnya
sebelum benar-benar menghilang, "Kau harus
menemukan jawabannya sendiri, karena aku
juga tidak tahu ...
Aku percaya kau bisa menemukannya, aku
percaya padamu"
"Kalau kau gagal menjalankan misimu, apa yang
akan kau pikirkan terhadap dirimu sendiri?" Tobi
bertanya. "Walapupun kau menunda masalah ini
dengan kata Harapan, pada akhirnya kenyataan
telah menunggu ... Merepa yang mempercayai
dan dipercayai, hanya akan menjadi hampa"
"Kh" Kyuubi di dalam diri Naruto yang juga
mendengar perkataan Tobi terlihat kesal, dan
kemudian teringat akan kata-kata Minato, "Alasan
kenapa aku menyegel setengah dari chakra
Kyuubi di dalam tubuhmu, adalah karena aku
percaya kau mampu menggunakan kekuatan ini,
karena kau adalah putraku"
"Naruto! Ayo tukar tempat! Aku ingin berbicara
dengan orang itu!!" Ucap Kyuubi dan kemudian
mereka bertukar posisi.
"Maaf, tapi anak ini tidak cocok dengan apa yang
kau ucapkan" Kyuubi yang berada di tubuh
Naruto menunjuk dirinya sendiri.
"Kyuubi?"
"Hokage keempat meninggalkannya untuk dia ...
Dan dia mampu berteman denganku, juga
menggunakan kekuatanku ...
Hokage keempat menyegelku di dalam
tubuhnya, jadi dia akan bisa mengalahkanmu ...
Maju, Naruto!!! Kau tak akan gagal!"
"Yeah!!!"To be continued...